OZ

Wednesday, September 10, 2014

IDEALIS ? OK, tapi ....

Hal yang banyak kita cari dalam sebuah diskusi adalah ide atau gagasan bersama yang tentu juga baik untuk kepentingan bersama. Dalam proses menuju hasil tersebut pasti akan terjadi friksi-friksi dan argumen-argumen yang menguatkan ide masing-masing. Satu hal yang terkadang dilupakan oleh individu adalah lupa meng-update pengetahuan dan melihat trend serta mempertimbangkan efektifitas dari ide yang mereka punya. Saya melihat hal ini sebagai penghalang utama dalam mencapai ide bagus sebagai tujuan.
Kemudian ada hal lain yang juga bisa jadi membunuh kita sebagai Organisasi yaitu idealisme yang tidak fleksibel terhadap perubahan, idealisme yang tetap mengacu pada pakem standar ketika ide itu pertama kali muncul tanpa merubah secara berkala sesuai tuntutan jaman. Regenerasi mungkin menjadi salah satu jawaban dari tantanga ini, tapi dengan individu yang masih menganut idealisme lama, saya yakin tidak akan banyak membawa perubahan atau bahkan cenderung jalan di tempat dan bukan tidak mungkin mengalami kemunduran.
Jawaban selain dari regenerasi adalah perubahan dari idealis menjadi pro pasar (pro perubahan dan kebutuhan jaman) dengan menghilangkan ide lama atau dengan merubah ide lama menjadi lebih diterima.
Mungkin untuk beberapa individu menjadi mainstream adalah haram dan tidak ideal, tapi mungkin anda lupa menjadi anti-mainstream tidak menjajikan sebuah kemenangan mutlak sama halnya dengan menjadi mainstream.
Melakukan perubahan besar seperti merubah haluan menjadi mainstream dari anti-mainstream mungkin menyakitkan untuk anda yang mengedepankan idealisme (maaf *EGO) dibanding menyesuiakan strategi dengan kemauan pasar (khalayak). Satu lagi yang mungkin membuat anda tetap kekeh pada pendirian adalah merasa bahwa yang unik itu layak jual, itu betul jika ada terlebih dahulu membuat pikiran anda visioner (jauh menerawang ke depan dengan mempelajari kesempatan dan peluang yang ada).
Sudah panjang nih tulisan, lalu apa lagi yang membuat saya juga berpikir bahwa perubahan itu perlu ?, begini, jaman sudah berubah, teknologi sudah berkembang jauh dari yang kita kenal 5 sampe 10 tahun lalu, bayangkan dulu cuma ada telepon kabel, kemudian muncul jaringan nirkabel, berkembang lagi selain menjadi  jaringa telepon nirkabel juga menjadi jaringan internet yang membuat kita berada dekat dunia manapun, dulu kita memutar musik dengan kaset, cd dll. sekarang berubah menjadi file dalam format mp3 dll.
Kesimpulan kecil, masyarakat sekarang sudah cerdas, mungkin media audio dan visual (non cetak) tidak perlu lagi memberi secara detail sampai bermenit-menit apa yang ingin disampaikan, beri saja sorotan dengan membuat judul atau prakata yang menarik, selanjutnya konsumen / masyarakat yang menentukan apakah mereka butuh konten itu atau tidak, jika tertarik masyarakat akan melanjutkan ke detail yang disediakan dan tercetak di media tulis, jika tidak, paling tidak masyarakat tahu garis besarnya saja.
ahhh, mulai ngelantur saya sepertinya ... next time ini akan mengingatkan saya untuk menulis soal siapa sebenarnya yang efektif menjadi sasaran media (audio, visual dan cetak)...

No comments:

Post a Comment